1. Tujuan
Tujuan lube oil flushing adalah membersihkan karat,
kerak akibat pengelasan, welding spatter, oil/grease sisa material preservasi
dan kontaminan lainnya dari dalam pipa dan peralatan lube oil system.
Banyak case dalam project EPC dimana pekerjaan
lube oil flushing berlangsung sangat lama sehingga schedule telat dan
menghambat kegiatan pre-comm/comm selanjutnya dimana hanya bisa dilakukan jika
lube oil flushing selesai (solorun, running test, dll). Case yang lain adalah
lube oil flushing fail yang menyebabkan kegagalan pada peralatan rotating
setelah running.
Delay dan kegagalan lube oil flushing sering
diasumsikan sebagai kontribusi dari persiapan dan metode yang kurang tepat
tanpa mengkonsider faktor lain yaitu tahapan-tahapan sebelumnya yang sangat
mempengaruhi hasil dari lube oil flushing. Bahkan pengalaman dari suatu project
yang sedang berlangsung saat ini, lube oil flushing dengan metode dan persiapan
yang proper sekalipun, pekerjaan tersebut masih berlangsung cukup lama akibat
kondisi pipa yang cukup kotor.
Faktor-faktor tersebut secara garis besar adalah
shipping/transport, storage/warehouse/laydown, instalasi, paska-instalasi,
dimana ada tahapan preservasi yang terlewat dan tidak termonitor serta inspeksi
selama instalasi yang tidak proper, sehingga pipa dan lube oil system dalam
kondisi yang tidak bagus.
Preservasi, inspeksi dan paska-instalasi harus
menjadi mindset sehingga dengan metode yang proper, lube oil flushing bisa
dilakukan tepat waktu dan hasil yang baik
2. Pemilihan Metode Flushing
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan waktu dan usaha yang minimum, lube oil flushing harus dilakukan dengan metode yang
tepat dengan mengacu pada requirement vendor dan klien. Team menentukan tahapan-tahapan
berdasarkan requirement vendor/klien. Untuk case dimana vendor mensyaratkan
pickling maka metode lube oil flushing harus diawali dengan pickling untuk pipa
yang difabrikasi di site. Sebelumnya dilakukan pre-inspeksi terhadap pipa-pipa
dan jika kondisinya sangat kotor maka perlu dilakukan pre-cleaning kemudian dilanjutkan
dengan pickling. Jika vendor tidak memberikan requirement pickling, maka harus
dipastikan apakah pickling diperlukan atau tidak.
3. Eksekusi Lube Oil Flushing
a.
Pre-cleaning
Pre-cleaning/ air blowing ataupun
mechanical cleaning dilakukan pada piping system dan
equipment untuk membersihkan kontaminan semaksimal mungkin. Pre-cleaning juga sebaiknya
dilakukan pada saat fabrikasi dan instalasi berjalan.
b.
Chemical Cleaning/
Pickling
Chemical cleaning dilakukan untuk
membersihkan lapisan oli/grease, karat, kerak akibat pengelasan dan kontaminan lainnya dari
dalam pipa. Dalam pelaksanaan pickling, vendor dan contractor
dan klien harus menyepakati beberapa point (tercakup dalam procedure) sebagai
berikut:
a.
Metode pickling (yang applicable dan
safe diterapkan di site)
b.
Chemicals yang digunakan
Pada umumnya vendor menyarankan metode pickling yang berbeda-beda,
meliputi metode Dip, Fill and drain dan Circulation, masing-maing metode ada
kelebihan dan kekurangan. Metode
sirkulasi dan fill and drain lebih
applicable dilakukan di lapangan sedangkan metode dip lebih cocok dilakukan di manufacture dimana diperlukan pond
yang agak besar sesuai dengan ukuran potongan pipa yang akan dipickling.
Jika vendor tidak memberikan panduan kegiatan pickling, maka
dapat dilakukan metode sirkulasi sebagai berikut:
1.
Water flushing: sirkuit pipa diflushing
dengan air sampai turbidity ≤ 30 NTU
2.
Degreasing, air disirkulasi dalam sirkuit pipa dan
dipanaskan sampai suhu 60-80oC kemudian ditambahkan TSP sebanyak 0.75% (%w/w) dan wetting agent 0.15%. Kemudian
disirkulasi selama
4-6 jam dan dilakukan analysis. Setelah degreasing selesai, system dirinsing dengan fresh water sampai turbidity ≤ 30 NTU
3.
Pickling, air disirkulasi dan dipanasi sampai suhu 80oC, kemudian ditambah citric acid 3% (%w/w) dan
inhibitor 0.1%. Kemudian disirkulasi selama 12 jam. Untuk pipa stainless steel bisa
menggunakan phosphoric acid 2% ditambah inhibitor
yang sesuai pada temperature 50oC, kemudian dirinsing dengan fresh
water.
4.
Passivation, air disirkulasi dan dipanasi sampai 60oC, kemudian ditambah anhydrous ammonia (untuk menjaga pH) dan sodium nitrate 0.5% (%w/w).
Sirkulasi selama 6 jam dan lakukan rinsing setelah selesai
5.
Drying, dilakukan dengan menggunakan udara kering untuk mengeluarkan semua cairan dan mengeringkan permukaan pipa dan selanjutnya dilakukan lube oil flushing
c.
Lube Oil Flushing
i.
Dengan menggunakan permanent facility
dapat dilakukan dengan
step-step sebagai berikut:
1.
Flushing ke dalam equipment seperti
bearing, gearbox ataupun cooler harus dibypass pada saat flushing tahap awal
2.
Instrumentasi yang tidak mandatory
digunakan pada saat flushing tahap awal harus dilepaskan atau diblok dengan
blind flange/isolation valve
3.
Inspeksi dan cleaning tanki reservoir dan suction pump
4.
Persiapan sirkuit pipa-pipa yang akan diflushing sesuai dengan tahapan flushing yang dijelaskan dalam
procedure
5.
Install temporary hose/ bypass pada equipment yang dilalui sirkuit flushing pada flushing tahap awal
6.
Remove permanen elemen filter yang terpasang pada lube
oil strainer
7.
Instal mesh strainer 100 mesh
atau 200 mesh (bisa dilakukan bertahap supaya strainer tidak terlalu cepat
kotor) pada line balik
sebelum kembali ke reservoir tank dan pada suction pompa jika diperlukan
8.
Persiapkan sampling point untuk koneksi
ke particle counter
9.
Pada saat mengerjakan step-step di atas, pastikan tidak
ada kontaminan yang masuk ke dalam pipa maupun system
10.
Persiapkan strainer 100-200 mesh pada filling point untuk filling lube oil ke dalam tanki
11.
Isi tank dengan lube oil melalui mesh strainer 100-200
mesh
12.
Start sirkulasi lube oil flushing, cek secara berkala
strainer di return line dan lakukan analysis dengan automatic particle counter
jika diperlukan
13.
Jika sudah memenuhi criteria, stop sirkulasi, drain semua
lube oil dan bersihkan lube oil tank
14.
Persiapkan sirkuit untuk sirkulasi selanjutnya, jika
dipersyaratkan install mesh strainer di setiap inlet
bearing/gearbox
15.
Lanjutkan flushing sampai criteria tercapai dengan
melakukan step-step di atas
ii.
Jika dilakukan dengan peralatan
temporary, hal-hal berikut perlu diperhatikan:
1. Flow rate pump yang diperlukan
Flow rate pump harus dihitung berdasarkan kebutuhan flow
pada pipa dengan diameter paling besar. Untuk mendapatkan kecepatan flushing
yang optimal, flow pump harus memenuhi supaya Reynold number yang dihasilkan lebih
dari 25000 yang dijelaskan pada persamaan di bawah. Re number sebesar 25000
dianggap sebagai batas minimum untuk cleaning yang efisien
Re =
(21200 x Q) / ϑ / d
Dimana:
Re =
Reynold number
d =
diameter dalam pipa (mm)
Q =
flow (l/min)
ϑ =
viscosity (cSt)
Dari persamaan di atas, flow pump yang dibutuhkan bisa
didapat dengan persamaan berikut:
Q =
Re x ϑ x d / 21200
2. Lube flushing temperature
Lube oil flushing temperature sangat penting untuk mencapai
hasil flushing yang optimal, temperature minimal harus sama dengan temperature
normal operasi. Semakin tinggi temperature, viskositas oil akan berkurang maka
Re number akan semakin tinggi
3. Total jumlah lube oil yang dibutuhkan untuk mengkonsider
volum peralatan temporary
4. Acceptance Criteria Lube Oil Flushing
Criteria lube oil flushing mengacu pada
requirement yang ditetapkan oleh vendor:
1.
Visual inspection
(peralatan yang low sensitivity):
Jika
vendor tidak memberikan criteria, bisa diajukan menggunakan mesh strainer ukuran 100 mesh, dimana flushing dianggap sudah bersih jika tidak
ada partikel sisa pada strainer dengan rincian:
Jumlah
maksimum partikel yang diperbolehkan
NPS Pipa, in
|
Jumlah Partikel
|
≤ 1
|
5
|
1-11/2
|
10
|
≥ 2
|
20
|
Note:
1.
Partikel yang tertahan di strainer
tidak boleh lebih dari 0.25 mm
2.
Partikel kerak pipa, karat, pasir tidak
boleh terdeteksi di dalam strainer jika diraba menggunakan jari
2.
Standard ISO-11171 (medium
sampai super critical):
Criteria flushing
bervariasi sesuai tingkat sensivity peralatan. Jika vendor tidak memberikan
criteria, untuk category peralatan critical bisa diajukan flushing criteria
menurut ISO code number 17/15/12, dimana jumlah maksimum partikel >4μm
sebanyak 1300 per milliliter, >6μm sebanyak 320 per milliliter, >14μm
sebanyak 40 per milliliter. Criteria ini diinspeksi dengan menganalisis lube
oil flushing menggunakan particle counter
Penjelasan yang komplit,bs minta no.hp nya?
BalasHapusThanks,
Best regard
Saragih
0812 8897 1342