Langsung ke konten utama

Construction Clean Build Program for Pipe Work

Pada tahap commissioning/start-up, beberapa common problems yang disebabkan oleh cleanliness pipa/system perpipaan yang kurang optimal sebagai berikut:

i.        Valve passing
Valve leakage terdiri dari 2 type, leakage ke atmospheric (dari body valve maupun flange) dan leakage di dalam pipa itu sendiri (passing). Valve passing beresiko pada operasi dan plant safety. Salah satu penyebab valve passing adalah valve tidak bisa menutup sempurna (100% closed) akibat tertahan oleh partikel/ material maupun akibat stem/internal valve rusak akibat partikel/material yang terbawa fluida
Figure 1. MS steam isolation valve passing akibat stem seat rusak
 ii.      Strainer clogging
Contaminant yang tersisa dalam pipa akan terakumulasi pada saat operasi di strainer (filter/pompa/compressor) dan menyebabkan strainer clogging (jika extrim bisa menyebabkan strainer jebol) sehingga delta P tinggi dan mempengaruhi performance equipment
Figure 2. Suction strainer semi lean pump inspection prior to alkaline cleaning (kotoran berupa material insulation)

Figure 3. Suction strainer condensate pump after surface condenser live
  iii.            Blocked pipe/valve
Contaminant dalam pipa terakumulasi dan menyebabkan pipa/valve tersumbat. Sering terjadi pada check valve size kecil maupun pada steam trap
Figure 4. Steam trap tidak bekerja karena tersumbat

iv.            Equipment damage
Common failure pada steam turbine, turbine blade failure akibat terhantam oleh material (contaminant/particle dalam pipa yang tidak berhasil dibersihkan pada saat steam/blowing) yang terbawa oleh aliran steam. kegagalan lainnya adalah bearing failure yang disebabkan oleh material yang tidak berhasil dibersihkan pada saat lube oil flushing
Figure 5. Drip leg HS steam line inspection during steam blowing

Figure 6. Bearing hydraulic turbine semi lean pump scratch
v.            Flanges leakage
Flange leakage umumnya disebabkan oleh permukaan flange (gasket seat) tidak bersih, pipe alignment, maupun metode bolting yang tidak proper.
Figure 7. Open flange untuk pengecheckan flange face

Pada tahap pre-commissioning yang meliputi pipe cleaning activities, constructed pipe/system dicleaning dan disiapkan supaya ready for commissioning. Tujuan dari kegiatan ini tentunya supaya commissioning berjalan lancar dimana problem-problem di atas tidak terjadi

 In fact di beberapa project cleaning during pre-commissioning sering tidak optimal karena schedule yang sangat ketat (impact construction delay) sehingga cleaning duration “dipaksa” selesai sesuai dengan schedule (dipaksa bersih J) dan juga karena kondisi pipa/system paska construction yang sangat kotor, sehingga kondisi bersih yang diperoleh pada saat pre-commissioning tidak mencerminkan kondisi actual pipa (masih ada contaminant yang tertinggal di dalam pipa) 

Kondisi di atas sering berulang dari satu ke project yang lain, dalam opini saya jika hanya dengan teori conventional (macam perencanaan yang bagus, source yang cukup, eksekusi yang effective dan efficient, monitoring dan evaluasi di satu tahap tanpa mengconsider tahap lain) dan bekerja seperti biasa-biasa, maka masalah di atas akan sulit diatasi. Namun serangkaian kegiatan dalam satu project secara khusus construction harus melihat mechanical completion sebagai hasil akhir (welder tidak bekerja dengan mindset yang penting jumlah dia-in sesuai target atau hydrotest tidak bekerja dengan mindset yang penting progress hydrotest sesuai target, dll). Untuk mengatasi masalah di atas perlu di-implementasikan Construction “Clean Build” program untuk pipe work, dimana setiap pipe/system disemua phase construction, mulai dari material pipa di purchase sampai pada tahap hydrotest kebersihannya dijaga oleh team yang terlibat dalam construction, sehingga cleaning pada tahap pre-commissioning bisa dilakukan dengan kualitas yang bagus dan waktu yang pendek.

Construction clean built program for pipe work memastikan kondisi pipa bersih dan kept preserved selama pre dan post construction, saya membagi dalam beberapa tahap aktivity (but not limited to) meliputi:

I.            Initial preservation
Memastikan pipa ter-preservasi dengan baik oleh supplier sebelum delivery ke site dan memastikan preservasi tersebut bagus selama proses delivery

Figure 7A. Pipes at supplier warehouse
II.            Preservation maintenance
Melakukan preservasi secara berkala untuk memastikan initial preservasi bekerja dengan baik dan memaintain preservasi terus berlangsung untuk mencegah pipa dari proses deterioration, meliputi:
1.       Preservation yang proper untuk pipa yang di warehouse maupun field: cover ujung pipa yang terbuka, based plate, dll.
2.       Membersihkan pipa jika ditemukan tidak bersih
3.       Inspection secara regular
Figure 7B. Pipes preservation at site

III.            Inspection during dan after fabrication
1.       Memastikan internal pipa bersih sebelum di fabrikasi baik di shop maupun di field
2.       Melakukan inspection secara regular untuk pipa-pipa yang berada di shop maupun field
3.       Melakukan fabrikasi, welding, cutting, grinding sesuai dengan metode dan memproteksi internal pipe tidak terpapar grinding/cutting spatter pada saat activitas berlangsung
4.       Memastikan cover pipa ataupun material lainnya tidak ditinggalkan di dalam pipa pada saat fabrication
5.       Melakukan inspection dan cleaning after fabrication
6.       Memproteksi pipa yang sudah difabrikasi sebelum di install
                           
Figure 8. Pipe inspection during steam blowing
 Figure 9.Pipe inspection before cleaning
IV.            Inspection during-after installation/erection
1.       Memastikan pipa bersih sebelum diinstall atau sebelum dijoint
2.       Mengcover ujung pipa yang terbuka untuk menghindari terpapar hujan, debu dan material selama installation masih berlangsung
3.       Memproteksi dalam pipa pada saat grinding/cutting
4.       Membersihkan grinding/cutting spatter yang masuk ke dalam pipa
5.       Tidak meninggalkan material apapun di dalam pipa pada saat installation
6.       Untuk pipa underground memastikan ujung pipa sebelum dijoint selalu tercover dan tidak kemasukan lumpur/air pada saat installation
7.       Dewatering media hydrotest setelah hydrotest selesai
8.       Inspection secara regular
                           
Figure 10. Pipe inspection after cleaning
                               
Figure 11. Pipe inpsection during construction
Berubah metode tentu akan berpengaruh pada banyak hal, sehingga perlu dievaluasi secara keseluruhan apakah metode tersebut akan memberikan impact yang positif terhadap biaya, mutu dan waktu atau justru impact negative.

“Construction clean build program for pipe work” sudah saatnya menjadi mindset dalam construction.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MECHANICAL COMPLETION (MC) AND PRE-COMMISSIONING (PC)

SAMUR Project - Urea Plant and Urea Bulk Storage           Dalam suatu project EPCC, terminology MC dan PC , baik dua-duanya ataupun salah satu digunakan untuk menjelaskan suatu tahapan transisi dari fase construction ke fase commissioning, namun pengertian kedua terminology ini selalu bervariasi mengikuti philosophy suatu perusahaan pemilik project (owner) maupun type suatu project.             Secara umum beberapa project owner dan typical project tertentu menggunakan terminology MC sebagai suatu milestone/pencapaian project dimana construction dan pre-commissioning telah diselesaikan dengan complete (termasuk closing punch list “category must be done before commissioning) sesuai dengan drawing dan project specification, namun ada juga project owner dan typical project tertentu yang menggunakan terminology MC sebagai suatu tahapan mempersiapkan plant dari fase construction ke fa...

Lube Oil Flushing

1.       T ujuan Tujuan lube oil flushing adalah membersihkan karat, kerak akibat pengelasan, welding spatter, oil/grease sisa material preservasi dan kontaminan lainnya dari dalam pipa dan peralatan lube oil system. Banyak case dalam project EPC dimana pekerjaan lube oil flushing berlangsung sangat lama sehingga schedule telat dan menghambat kegiatan pre-comm/comm selanjutnya dimana hanya bisa dilakukan jika lube oil flushing selesai (solorun, running test, dll). Case yang lain adalah lube oil flushing fail yang menyebabkan kegagalan pada peralatan rotating setelah running. Delay dan kegagalan lube oil flushing sering diasumsikan sebagai kontribusi dari persiapan dan metode yang kurang tepat tanpa mengkonsider faktor lain yaitu tahapan-tahapan sebelumnya yang sangat mempengaruhi hasil dari lube oil flushing. Bahkan pengalaman dari suatu project yang sedang berlangsung saat ini, lube oil flushing dengan metode dan persiapan yang proper sekalipun, pe...

Pre-commissioning Overview

          Pre-commissioning adalah tahapan mempersiapkan system-system ataupun sub-system ataupun peralatan mekanik secara individual dalam suatu konstruksi pabrik/kilang meliputi cleaning, individual testing, leak test, purging, punch list and punch killing, preservation, untuk siap diuji secara systematis pada tahap commissioning maupun start-up.           Kegiatan persiapan ini meliputi preparation , execution, monitoring dan closing dimana produk akhir dari kegiatan ini adalah deliverable berupa system yang  firm dengan design dan drawing yang RFC (ready for commissioning), verified PID maupun dokumen-dokumen report/inspection untuk setiap kegiatan sebagai dokumen persayaratan system handover           Kegiatan pre-commissioning pada chemical/process plant yang sejenis pada umumnya sama namun masing -masing project selalu mempunyai tantangannya tersendi...